Ku hardik tatap wajah mu
Kapan kau mau beRUBAH?
Dingin sorot mata mu
Isyaratkan ambisi mu
Ku tanya cengkeraman tangan mu
Kapan sebenarnya kau akan beRUBAH
Kuatnya genggaman kuasa mu
Yakinkan kemunafikan mu
Ku bisikan lembut hati mu
kapan kau mau beRUBAH
Kerasnya dinding rasa mu
Tulikan telinga jiwa mu
Sebenarnya ingin
keras ku tampar wajah mu
kuat ku tepis tangan mu
buas ku cabik hati mu
Tapi ku percaya
Tuhan lebih halus sentuh pipi mu
Tuhan lebih lembut raih jemari mu
Tuhan lebih hangat cairkan hati mu
Ku ingin saat ini hanya lah
Tiupkan nafas kesabaran untuk mu
Rangkaikan untaian doa bagi mu
Di atas sajadah kasih ku pada mu
Kapan kau mau beRUBAH?
Dingin sorot mata mu
Isyaratkan ambisi mu
Ku tanya cengkeraman tangan mu
Kapan sebenarnya kau akan beRUBAH
Kuatnya genggaman kuasa mu
Yakinkan kemunafikan mu
Ku bisikan lembut hati mu
kapan kau mau beRUBAH
Kerasnya dinding rasa mu
Tulikan telinga jiwa mu
Sebenarnya ingin
keras ku tampar wajah mu
kuat ku tepis tangan mu
buas ku cabik hati mu
Tapi ku percaya
Tuhan lebih halus sentuh pipi mu
Tuhan lebih lembut raih jemari mu
Tuhan lebih hangat cairkan hati mu
Ku ingin saat ini hanya lah
Tiupkan nafas kesabaran untuk mu
Rangkaikan untaian doa bagi mu
Di atas sajadah kasih ku pada mu
Post a Comment for "beRUBAH"