Tuhan …!
Di kakiMu aku tersungkur
Dalam keterbatasan yang tak mungkin kulampaui
Malam ini,
… Udara dingin menyusup di rongga-rongga hatiku …
Lemas, temperatur bathinku turun
... Tak bisa kupungkiri, beginilah adanya …
Pintu yakinku mulai meronta-ronta..
Setelah ku tawur keraguan,
kujabat dan ku rangkul dia….
ternyata dalam keraguan,
saya mengetahui apa,
siapa dan bagaimana Tuhan itu,
tapi dalam keyakinan ‘ada’…..macetlah otakku”

Langit kemudian tiba-tiba gelap,
Petir, halilintar membakar kesombongan saya.
Tapi kaki saya tak henti melangkah.
Hingga sampailah saya di ujung bumi.
Saya melompat dari bawah ke atas…
Saya frustasi…
Tuhan,
Bolehkah aku meyakinimu..
Tanpa mediasi agama..
Tanpa radiasi budaya arab primitif…
Tanpa indoktrinasi dan atau dogma,

Tuhan,
Izinkanlah aku beriman..
Tanpa harus ku dengar suara mereka,
Tanpa harus ku lihat gerik ritual mereka,
Tanpa harus menelan khotbah dan ayat beracun mereka..
Aku, bersimbah air mata
Semua kuyup dalam kesunyian..
Namun suaramu tak kunjung datang..
Inilah kebuntuan luar biasa,
Aku tak tau mencari dimana…
Tuhan,
Aku tunggu jawabmu
ku tatap wajahMu, dalam keheningan…
di kamar meditasiku, ruang privasi kesunyianku..
aku tersungkur, jatuh..

sajadahku kuyup lagi,
mata air menjadi air mata..
sekujur tubuhku merinding,
mengingat namaMu aku terkapar..
aku menikamMu, aku yang mati
Robeklah dada ini..!!!
Cincang jiwa ini….!!!
Beranguslah kesombongan ini….!!!
Tabrak tubuhku ini…!!!

Aku hanya ingin potretMu,
Mengkilat di bumi diri ini…
Agar kusimpan dalam yakinku
Bahwa tiada Engkau itu kegilaan..
Bahwa kegilaan itu ketiadaan Engkau,

Wahai mega misteri yang maha dahsyat..!!!
Aku mulai ragu akan ketiadaanMu..
Bimbing aku yang mati ini….

Hari ini,
Aku tidak ingin,
Mengatakan apa-apa..
Diamku bias penuh makna..
kepalaku tergeletak diatas bumi..
Matahari melayang, akupun tenggelam
Tuhan,
Teriaklah ditelingaku.
Agar bisa kudengar bisikanmu..
Agar bisa ku ingat perintahmu…
Agar pecah gendang telinga ini..
… Agar terguncang diri ini..
Agar terbangun mayat ini..
Tuhan,
Tamparlah mulut ini..
Biar sadar dan berdarah..
Agar tak berdaya melawanmu..
Agar tak berpaling dari namamu..

Agar aku segera berhenti mendosaiMu..
Agar aku semakin dekat padamu..
Tuhan,
Rinduku ini tak terkira..
Nyawa ini semakin menyala..
Jangan dicabut, bila
ternyata membuatku jauh darimu…

Aku hanya ingin merasakanmu..
Melihatmu dengan nyata
Menyaksikanmu dengan mata..
itu saja..

Post a Comment for " "