LAporan KNM Tita


  Kata Pengantar


Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi  yang  telah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya, saya selaku Penyusun Laporan Individu Kerja Nyata Mahasiswa ( KNM )  dapat menyelesaikan Program Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Cinambo Kecamatan Bantarujeg Kabupaten   Majalengka dengan Judul PENGGUNAAN METODE VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DI SD CINAMBO  DESA CINAMBO KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Adapun tujuan maksud dari pelaksanaan penulisan laporan Individu yang hendak di capai oleh penulis adalah sebagai salah satu syarat mengikuti Mata Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa yang dilaksanakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Majalengka.
Penyusunan Laporan Individu ini melalui suatu proses yang panjang, penulis merasakan suatu perjuangan, Pengobanan , harapan dan keberhasilan yang merupakan pengalaman yang sangat berarti, Dalam penyusunan laporan individu ini juga tentu tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya Kepada:
1.      Bapak Kepala Prof.Dr H. A Yunus, Drs, SH, M Si, selaku Rektor Universitas Majalengka.
2.      Bapak Drs. H. Karmanuddin, S.Pd., M.Pd.  selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3.      Bapak Masduki Ir. M. Si selaku Ketua Panitia KNM Universitas Majalengka Tahun Akademik 2010 /2011.
4.      Bapak Dadang Sudirno., SE., M.Si. selaku koordinator lapangan.
5.      Ibu Rahayu Kusumadewi, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing. \
6.      Bapak   Asep Subarkah selaku Kepala Desa Cinambo Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka
7.      Tokoh Masyarakat Desa Cinambo, yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.
8.      Rekan-rekan Mahasiswa Universitas Majalengka yang tergabung dalam kelompok 10 Desa Cinambo
9.      Semua Pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan program Kegiatan Kerja Nyata Mahasiswa ( KNM )
Penulis berharap semoga seluruh kebaikan dari semua pihak yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT, Amiin ,penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam penyusunan Laporan individu ini, Untuk itu penulis terbuka untuk menerima saran dan Pendapat yang sifatnya membangun,
Akhir kata, semoga Laporan Individu  ini dapat bermanfaat bagi penulis Khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Majalengka,     Juli     2011

Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...............................................................................    i       
DAFTAR ISI .............................................................................................    iii     
DAFTAR TABEL ....................................................................................     iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................     v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................     vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................     1
1.1  Latar Belakang............................................................................     1
1.2  Identifikasi Masalah ...................................................................     2
1.3 Tujuan Dan Sasaran .....................................................................     2
1.4 Metode Dan Tekhnik pengumpulan Data ...................................     3
BAB II TINJAUAN TEORITIS .............................................................     4
2 .1 pengrtian bahasa inggris...............................................................     4
2 .2 sejarah bahasa inggris..................................................................     4  
BAB III OBJEK KNM .............................................................................     10
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................     13
4.1   Upaya  meningkatkan kemampuan visualisasi dalam pembelajaran
Bahasa inggris............................................................................     13
4.2  Pengaruh kemampuan visualisasi terhadap prestasi belajar siswa   14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................     16       
5.1 Kesimpulan....................................................................................    16
5.2 Saran ............................................................................................     16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN









DAFTAR TABEL

1.      Orbitasi Desa
2.      Luas wilayahmenurut penggunaannya
3.      Keadaan Tanah dan Topograpi






















DAFTAR GAMBAR

1.      PETA DESA CINAMBO
























DAFTAR LAMPIRAN

1.      Time schedule Program KNM
2.      Laporan Kegiatan Harian Kelompok
3.      Sejarah Desa Cinambo
4.      Struktur Kepengurusan KNM
5.      Gambar/Photo Kegiatan

















                                                         


PENGGUNAAN METODE VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DI SD CINAMBO 1  
DI DESA CINAMBO KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA



Oleh :
TITA SRI RAHAYU
NPM                              :  09.20.1.0226
JURUSAN                    :  PEND. BAHASA INGGRIS



 







UNIVERSITAS MAJALENGKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2011


Lembar Pengesahan


laporan individu
kerja nyata mahasiswa (knm)
di desa CINAMBO kecamatan bantarujeg
kabupaten majalengka

oleh :
TITA SRI RAHAYU
NPM                              :  09.20.1.0208
JURUSAN                    :  PEND. BAHASA INGGRIS
Disetujui untuk diajukan sebagai syarat
kelulusan mata kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KNM)

Cinambo, 17 Juli 2011
Pembimbing Kelompok,


DEFFY SUSANTI, ST., M.Kom.
Ketua Kelompok,


ARDI MARDIANA

Mengetahui,
Koordinator Lapangan

DADANG SUDIRNO, SE., M.Si.

BAB I
PENDAHULUAN


I.I  Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang di alami oleh individu agar segala sesuatu yang baru menjadi lebih terarah dan bermakna. Bahasa Inggris mempunyai peranan yang berarti dalam mengembangkan kualitas manusia. Hal ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional dan Tri Darma perguruan tinggi yang menjadi tonggak keberhasilan pendidikan.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu proses yang kondusif antara guru dan murid, serta dukungan dari berbagai pihak yang  berkaitan dengan sistem pendidikan. Namun dalam proses pembelajaran seringkali terjadi bahwa aspek penguasaan bahasa khususnya kosakata seringkali diabaikan dan dianggap bukan menjadi masalah terutama penguasaan kosakata dalam pembelajaran Bahasa Inggris biasanya banyak kekurangan. Padahal penguasaan kosakata pada pembelajaran Bahasa Inggris akan menentukan bagaimana siswa mampu dan mudah mempelajari Bahasa Inggris.
Dengan dikuasainya kosakata di harapkan siswa mampu dan dapat belajar Bahasa Inggris serta mampu menguasai Bahasa Inggris tingkat dasar. Karena pada era globalisasi saat ini bahasa merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting dan mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional maka seyogyanya pembelajaran Bahasa Inggris dapat diterapkan pada tingkat dasar.
Dengan latar belakang di atas maka penulis mengangkat sebuah laporan yang berjudul “PENGUASAAN KOSAKATA YANG MEMADAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR DI DESA HAURGEULIS”. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari penjelasan pada latar belakang di atas dan mengingat betapa pentingnya penguasaan kosakata yang memadai dalam pembelajaran maka penulis mencoba membahas masalah yang ditemukan dilapangan Kerja Nyata Mahasiswa yaitu :
1.      Pengaruh penguasaan kosakata terhadap prestasi anak didik.
2.      Upaya untuk meningkatkan penguasaan kosakata (vocabulary) dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

1.3  Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah :
1.         Tujan
a.    Memiliki tugas dan kewajiban dalam melaksanakan Kerja Nyata Mahasiswa untuk dijadikan laporan.
b.    Mengemukakan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat Desa Cinambo Kabupaten Majalengka.
c.    Memberikan pengetahuan yang didapat selama belajar di perguruan tinggi.
2.         Sasaran
a.    Masyarakat memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam rencana pembangunan.
b.    Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan desa.
c.    Siswa akan lebih termotivasi dalam belajar.




1.4   Metode dan Teknik Pengumpulan Data
  1. Metode
Dalam pembuatan laporan individu ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode dan teknik studi kepustakaan yaitu metode mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan membaca litelatur-litelatur yang ada diperpustakaan.

  1. Teknik Pengumpulan data
a.       Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keadaan dilokasi KNM.
b.      Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab terharap orang-orang yang berkepentingan sesuai keperluan.
c.       Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
















BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1    Pengertian Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa Jermanik Barat, yang berasal dari Inggris. Bahasa ini merupakan kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang Norwegia, Denmark, Saxon dan Anglo dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia, Perancis Utara, maka bahasa Inggris dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern, diperkirakan ±50% berasal dari bahasa Perancis dan Latin.

2.2    Sejarah Bahasa Inggris
Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris Kuna adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bahasa Inggris Kuna yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.
Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah).
Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.
Suku-sukubangsa Jermanik yang memelopori bahasa Inggris (suku Anglia, Saxon, Frisia, Jute dan mungkin juga Frank), berdagang dengan dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi yang menuturkan bahasa Latin dalam proses invasi bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosakata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania. Contohnya antara lain adalah camp (kamp), cheese (keju), cook (memasak), dragon (naga), fork (porok, garpu), giant (raksasa), gem (permata), inch (inci), kettle (ketel), kitchen (dapur), linen (kain linen), mile (mil), mill (kincir angin), noon (siang), oil (oli, minyak), pillow (bantal), pin (paku), pound (pon), soap (sabun), street (jalan), table (meja), wall (tembok), dan wine (anggur). Bangsa Romawi juga memberi bahasa Inggris beberapa kata yang mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata-kata: anchor (jangkar), butter (mentega), cat (kucing), chest (dada), devil (iblis), dish (piring, makanan), dan sack (saku).
Menurut Anglo-Saxon Chronicle, sekitar tahun 449, Vortigern, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Lalu pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orang-orang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicle ini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini (Myres, 1986, p. 46 dst.), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu sukubangsa yang disebut di atas ini.
Para pendatang yang menginvasi pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menuturkan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa lestari di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang dipertuturkan oleh para pendatang yang menginvasi Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuna, dan akhirnya bahasa Anglo-Saxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuna yang dipertuturkan oleh kaum Viking yang menginvasi dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris (lihat Jórvík). Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tatabahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orang-orang Britania yang berbahasa Inggris Kuna ini, terpengaruhi kontak dengan orang-orang Norwegia yang menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuna, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuna ini adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf". Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah.
Kemudian introduksi agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani.
Selain ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal. Masa Inggris Kuna secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastik dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis.
Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk mendeskripsikan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern. Menurut Lois Fundis, (Stumpers-L, Jum’at, 14 Des 2001)
- "The first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to early English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an historian named Camden, who seems to be the person most responsible for the term becoming well-known in modern times."
- "Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern."
Selama 300 tahun setelah invasi kaum Norman di Britania pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum bangsawan hanya menuturkan bahasa Perancis dialek Norman saja yang disebut dengan nama bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris berlanjut sebagai bahasa rakyat. Sementara Anglo-Saxon Chronicle tetap ditulis sampai tahun 1154, sebagian besar karya sastra lainnya dari masa ini ditulis dalam bahasa Perancis Kuna atau bahasa Latin.
Sejumlah besar kata-kata Norman dipinjam dalam bahasa Inggris Kuna dan menghasilkan banyak sinonim (sebagai contoh diambil ox/beef (sapi), sheep/mutton (kambing), dan lain-lain). Pengaruh Norman ini memperkuat kesinambungan perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan istilah bahasa Inggris Pertengahan. Salah satu perubahannya adalah meningkatnya pemakaian sebuah aspek unik tatabahasa Inggris yang disebut dengan istilah continuous tense dengan imbuhan atau sufiks -ing.
Ejaan bahasa Inggris juga dipengaruhi bahasa Perancis pada periode ini. Bunyi-bunyi /θ/ dan /ð/ sekarang dieja sebagai th dan bukan dengan huruf Inggris Kuna þ and ð, yang tidak ada dalam bahasa Perancis.
Selama abad ke-15, bahasa Inggris Pertengahan berubah lebih lanjut lagi. Perubahan ini disebut sebagai The Great Vowel Shift ("Pergeseran Vokal Besar"), dan dimulai dengan penyebaran dialek London bahasa Inggris yang mulai dipakai oleh pemerintahan dan munculnya buku-buku cetak. Bahasa Inggris modern sendiri bisa dikatakan muncul pada masa William Shakespeare. Penulis ternama dari masa Inggris Pertengahan ini ialah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang terkenal The Canterbury Tales.
Banyak sumber sezaman menyatakan bahwa dalam kurun waktu lima puluh tahun setelah Invasi kaum Norman, sebagian besar kaum Norman di luar istana berganti bahasa dan menuturkan bahasa Inggris. Bahasa Perancis kala itu tetap menjadi bahasa resmi pemerintahan dan perundang-undangan yang bergengsi di luar dinamika sosial. Sebagai contoh, Orderic Vitalis, seorang sejarawan yang lahir pada tahun 1075 dan seorang anak ksatria Norman, menyatakan bahwa ia hanya mempelajari bahasa Perancis sebagai bahasa kedua.
Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 Masehi ketika perubahan iklim politik dan jatuhnya bahasa Anglo-Norman membuat hal ini lebih bisa diterima. Pada akhir abad tersebut, bahkan kalangan kerajaan sudah berganti menuturkan bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih tetap dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa ini juga tidak merupakan bahasa hidup lagi.
Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris Modern, yang seringkali ditarikh bermula dengan Great Vowel Shift (“Pergeseran Bunyi Besar”).
Setelah itu bahasa Inggris mulai banyak mengambil kata-kata pungutan dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa Yunani semenjak zaman Renaisans. Karena banyak kata-kata dipinjam dari bahasa yang berbeda-beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan tidak konsisten, maka risiko pelafazan salah kata-kata cukup tinggi. Namun sisa-sisa dari bentuk-bentuk yang lebih kuna masih ada pada beberapa dialek regional, terutama pada dialek-dialek di West Country.
Pada tahun 1755 Samuel Johnson menerbitkan kamus penting Bahasa Inggris pertama, yang berjudul Dictionary of the English Language.
Perkembangan bahasa Inggris biasa dibagi menjadi tiga masa:
a.    Bahasa Inggris Kuno atau bahasa Anglo-Saxon, 700 – 1066.
b.    Bahasa Inggris Tengahan, antara 1066 – 1500.
c.    Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16.
Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di Amerika Serikat, Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Barbados, Bermuda, Britania Raya, Guyana, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Selandia Baru dan Trinidad dan Tobago.           Selain itu bahasa Inggris juga salah satu bahasa resmi di berbagai negara, seperti di Afrika Selatan, Belize, Filipina, Hong Kong, Irlandia, Kanada,Nigeria, Singapura dan lainnya.
Di dunia bahasa Inggris merupakan bahasa kedua pertama yang dipelajari. Bahasa Inggris bisa menyebar karena pengaruh politik dan imperialisme Inggris dan selanjutnya Britania Raya di dunia. Salah satu pepatah Inggris zaman dahulu mengenai kerajaan Inggris yang disebut Imperium Britania (British Empire) adalah tempat di mana “Matahari tidak pernah terbenam” (“where the sun never sets”).
Tata Bahasa Inggris memiliki variasi dalam struktur dan penggunaannya, itu tergantung tradisi yang digunakan oleh suatu negara yang dipengaruhi oleh bahasa asli dari negara tersebut. Secara umum, tata bahasa yang dipedomani adalah tata bahasa Inggris Amerika dan Inggris Britania Raya (British). 


BAB III
OBJEK KNM


3.1 Keadaan Topologi dan Kondisi wilayah Desa Haurgeulis
Desa Salawana terletak paling ujung sebelah utara dari Kecamatan Dawuan dimana jarak dari Kecamatan kedesa sekitar 7 Km dengan jarak tempuh sekitar 25 menit, sedangkan jarak dari kota Kabupaten ke Desa sekitar 18 km dengan jarak tempuh 1 jam dimana Desa Salawana merupakan Desa perbatasan dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Majalengka.
            Batas-batas wilayah Desa Salawana
·         Sebelah Utara              : Desa Cibogor Kecamatan Ligung
·         Sebelah Barat              : Desa Karanganyar Kecamatan Dawuan
·         Sebelah  Selatan          : Desa Jatiwangi Kecamatan jatiwangi
·         Sebelah Timur             : Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi
Luas wilayah desa Salawana sebesar = 214,575 Ha, terdiri dari tanah darat yang diperuntukan permukiman warga dan statusnya sbagai tanah milik Negara (AURI) sedangkan tanah sawah diperuntukan sebagai lahan pertanian seluas = 190,030 Ha.

3.2  Khusus Obyek KNM
Sesuai dengan bidang jurusan penulis yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, khususnya jurusan Bahasa Inggris maka yang menjadi obyek KNM kelompok sasaran adalah :
1.      Sekolah, yaitu sebagai lembaga yang mengelola bidang pendidikan, tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar.
2.      Siswa, yaitu sebagai objek proses pembelajaran disekolah.



BAB IV
PEMBAHASAN


4.1    Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata (vocabulary) dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Penguasaan kosakata dalam belajar sangat penting didalam satu proses pembelajaran, karena fungsinya yang dapat mendorong, menggerakan dan mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu perlu adanya penggerakan motivasi untuk memajukan penguasaan kosakata (vocabulary) yang sangat erat kaitannya dengan prinsip belajar siswa. Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode dalam meningkatkan penguasaan kosakata (vocabulary) dalam kegiatan belajar mengajar yang biasa diterapkan, yaitu :
1.         Remembering words if the students are written
Mengingat kata ketika siswa menulisnya. Dengan menulis kata atau kalimat Bahasa Inggris, siswa memperoleh kosakata baru dengan sendirinya. Informasi tersebut akan tersimpan lewat penglihatan, pengucapan dan tulisan. Siswa akan mudah mengingat kata-kata Bahasa Inggris dan memperoleh kosakata baru.
2.         Remembering words from films and TV programs
Mengingat kata dari film dan tayangan televisi. Anak-anak usia SD masih memiliki otak yang dapat menampung banyak informasi baru. Melalui tayangan televisi atau film kesukaan mereka, siswa dapat dengan mudah memperoleh kosakata baru tanpa harus menghafalnya, seperti film Spiderman, siswa akan langsung mengetahui jika ditanya apa Bahasa Inggris untuk laba-laba, yaitu spider.
3.         Repeating new words aloud when studying
Mengulang kata-kata baru dengan nyaring ketika belajar. Biasanya hal ini dilakukan ketika sebagian siswa belum terlalu menguasai kosakata. Dengan mengulang dan mengucapkannya dengan keras, siswa akan mudah untuk menguasainya. Mereka akan mengingatnya lewat kata yang diucapkan oleh temannya dan lewat ucapan mereka sendiri.
4.         Listening to songs
Mendengarkan lagu. Siswa akan sangat senang bila diajak mendengarkan lagu berbahasa Inggris, khususnya tentang hewan dan lingkungan sekitar. Hal ini akan membuat penguasaan kosakata siswa semakin bertambah dan tentu siswa tidak akan merasa bosan. Terlebih jika didukung media audio visual yang akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan.
5.         Using new words in sentences
Menggunakan kata-kata baru dalam kalimat. Menggunakan kata baru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas dapat memperkaya kosakata Bahasa Inggris siswa. Menggunakan bahasa informal misalnya, seperti mengucapkan salam selamat siang, tidak harus Good Afternoon, kita bisa menggunakan Good Day atau see ya jika berpisah dengan teman di jalan.
6.         Making word lists
Membuat daftar kata. Dengan mengelompokkan kata-kata, akan lebih membuat siswa menguasai kosakata Bahasa Inggris. Membuat daftar kata, misal School Needs (peralatan sekolah), Fruits (buah-buahan), Animals (hewan) dan lain-lain.
7.         Regular reviewing outside classroom
Mengingat kembali di luar jam belajar secara teratur. Siswa biasanya mempraktekkan hasil pembelajaran mereka di luar sekolah. Mereka akan mencoba berbicara Bahasa Inggris dengan teman mereka saat bermain atau saat sedang berkumpul bersama ayah dan ibu. Hal itu akan membuat kosakata yang mereka miliki semakin kuat dan bertambah.
8.         Writing down words several times to remember
Menuliskan kata beberapa kali untuk mengingatnya. Menyuruh siswa untuk menuliskan kosakata-kosakata Bahasa Inggris secara berkala akan membuat mereka ingat dan perlahan menguasainya.
9.         Reading and leafing through a dictionary
Membaca dan membolak-balik halaman kamus. Tak dapat dipungkiri bahwa cara untuk memperoleh kosakata Bahasa Inggris yang baru adalah dengan membaca dan terus membaca halaman demi halaman kamus. Dengan membiasakan siswa membaca kamus tentu kosakata yang diperoleh akan semakin bertambah.
10.     Remembering words from books, magazines, short story and so on.
Mengingat kata dari buku, majalah, cerita pendek dan lain-lain. Siswa sangat senang membaca buku cerita dan kisah menarik lainnya. Walaupun buku cerita tersebut berbahasa Inggris, mereka akan berusaha untuk mencari makna dari kosakata yang tidak mereka mengerti baik bertanya atau membuka kamus. Hal ini tentu saja akan memperkaya kosakata mereka.

4.2    Pengaruh Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Penguasaan kosakata merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Tanpa penguasaan kosakata yang baik akan sukar bagi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran Bahasa Inggris. Meskipun munculnya dengan sedikit memberi paksaan kepada siswa. Kesuksesan yang berhasil diraih dalam interaksi dengan lingkungan belajar dapat menimbulkan rasa puas. Kondisi ini merupakan gambaran keberhasilan dari penguasaan kosakata. Maka penguasaan kosakata yang terarah akan mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan tingkat keberhasilan siswa pun akan meningkat karena dengan terciptanya suasana belajar yang sesuai dan di senangi serta penguasaan kosakata yang menunjang pada pembelajran Bahasa Inggris secara otomatis hal ini dapat mendorong semangat belajar siswa dengan baik.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Pengaruh penguasaan kosakata terhadap hasil belajar adalah akan tercapainya tujuan belajar dan pembelajaran dengan berhasil guna dan berdaya guna. Semua itu bisa tercapai dengan melakukan beberapa metode, yaitu :
1.        Remembering words if the students are written
2.        Remembering words from films and TV programs
3.        Repeating new words aloud when studying
4.        Listening to songs
5.        Using new words in sentences
6.        Making word lists
7.        Regular reviewing outside classroom
8.        Writing down words several times to remember
9.        Reading and leafing through a dictionary
10.    Remembering words from books, magazines, short story and so on.
Hal yang sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar adalah penguasaan kosakata yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris yang dilakukan dengan berbagai metode mengajar yang bervariasi, situasi, dan kondisi kelas yang menyenangkan dalam mengajar karena hal ini berpengaruh dalam belajar, bahkan semangat mereka akan terpacu lebih baik.

5.2  Saran
Berdasarkan hasil bahasan di atas, terdapat beberapa saran yang di harapkan dapat menunjang bagi upaya peningkatan mutu pendidikan.

1.        Pengembangan proses belajar tergantung dari kreatifitas guru yang dapat menyajikan suasana belajar yang dapat mendorong motivasi belajar siswa.
2.        Hasil belajar yang baik hanya dapat dicapai dari proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan produktif.
3.        Penguasaan kosakata yang memadai dalam pembelajaran sebaiknya ditingkatkan agar menjadi lebih baik.



from here till the endDAFTAR TABEL

II.
POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA






A.     UMUR










< 1 tahun


23
Orang
30 tahun

64
orang

1


63
Orang
31 tahun

61
orang

2


68
Orang
32 tahun

60
orang

3


73
Orang
33 tahun

59
orang

4


70
Orang
34 tahun

62
orang

5


64
Orang
35 tahun

65
orang

6


72
Orang
36 tahun

45
orang

7


46
Orang
37 tahun

47
orang

8


50
Orang
38 tahun

41
Orang

9


56
Orang
39 tahun

43
Orang

10


49
Orang
40 tahun

48
Orang

11


53
Orang
41 tahun

40
Orang

12


56
Orang
42 tahun

42
Orang

13


46
Orang
43 tahun

44
Orang

14


51
Orang
44 tahun

48
Orang

15


49
Orang
45 tahun

47
Orang

16


36
Orang
46 tahun

53
Orang

17


42
Orang
47 tahun

56
Orang

18


48
Orang
48 tahun

54
Orang

19


45
Orang
49 tahun

56
Orang

20


56
Orang
50 tahun

51
Orang

21


47
Orang
51 tahun

42
Orang

22


51
Orang
52 tahun

44
Orang

23


52
Orang
53 tahun

43
Orang

24


41
Orang
54 tahun

47
Orang

25


56
Orang
55 tahun

49
Orang

26


59
Orang
56 tahun

51
Orang

27


62
Orang
57 tahun

43
Orang

28


60
Orang
58 tahun

50
Orang

29


56
Orang
Lebih dari 58
210
Orang























IV.
POTENSI PRASARANA DAN SARANA






A. PRASARANA DAN SARANA TRANSFORTASI





    a). Prasarana Transfortasi Darat







1.1. Jalan Desa



Baik(Km/unit)
Rusak (Km/Unit)

Panjang jalan aspal



-

2


Panjang jalan makadam


-

2


Panjang jalan tanah



-

0,5












1.2. Jalan antar desa/kec.







Panjang jalan aspal



-

7


Panjang jalan makadam


-

7


Panjang jalan tanah



-

-












1.3. Jembatan desa






Jembatan beton



1 unit
-

jembatan besi



-

-

Jembatan kayu



-

-











1.4. Jembatan antar desa/kec.


kondisi

Jembatan beton



3
Baik/rusak

jembatan besi



-

Baik/rusak

Jembatan kayu



-

Baik/rusak











1.5. Pangkalan Ojek



Tidak ada


Jumlah





-


















PRASARANA KOMUNIKASI




1. Telepon





Telepon umum


tidak ada

Wartel



Ada

Warnet



Tidak ada










2. Kantor pos





Kantor Pos


Ada/tidak ada

Kantor Pos Pembantu

Ada/tidak ada












3. Radio/TV





TV umum



Ada/tidak ada

Jumlah TV


167
Unit

Jumlah Parabola



4
Unit










PRASARANA AIR BERSIH
Jenis
Jumlah
Rusak
PAH
-
-
MCK
-
-
Pengguna PAH
-          KK
Pengguna MCK
-          KK
Pengguna Air Rawa
-          KK
            PRASARANA IRIGASI
1. JUMLAH

Panjang Saluran primer
-          M
Panjang Saluran Sekunder
397 M
Panjang Saluran Tersier
500 M
Jumlah Pintu Sadap
-          Unit
Jumlah Pintu Pembagi Air
4 Unit


2. Kondisi

Panjang Saluran Primer Rusak
   -   M
Panjang Saluran Sekunder Rusak
-          M
Panjang Saluran Tersier Rusak
-          M
Jumlah Pintu Sadap Rusak
-          Unit
Jumlah Pintu Pembagi Air Rusak
4 Unit

            PRASARANA PEMERINTAHAN
Balai Desa / sejenisnya
Ada
Kondisi
Baik
Jumlah Mesin Ketik
2 buah
Jumlah Meja
15 Buah
Jumlah Kursi
61 Buah
Jumlah Lemari Arsip
8 Buah
Jumlah Balai Dusun
1 Buah
Jumlah Kantor RW
-          Buah
Kantor BPD
Ada
Kondisi
Baik
Kendaraan Dinas
Ada

            PRASARANA PERIBADATAN
Tempat Ibadah
Jumlah
Rusak
Mesjid
2
-
Langgar / Surau
17
2
Gereja
-
-
Wihara
-
-
Pura
-
-

            PRASARANA OLAHRAGA
Lapangan Sepak Bola
1
Lapangan Bulu Tangkis
2
Meja Pingpong
-
Lapangan Voly
2
Lapangan Golp
-
Pacuan Kuda
-           
Arum Jeram
Tidak Ada
Lapangan Basket
-



PRASARANAN DAN SARANA KESEHATAN
b)      Prasarana Kesehatan
Rumah Sakit Umum
-          Unit
Puskesmas
-          unit
Puskesmas permbantu
-          unit
Poloklinik
-          unit
Apotik
-          unit
Posyandu
3 unit
Toko Obat
-          unit
Alat bedah
-          unit
Tempat menyimpan obat
-          unit
Tempak Dokter Praktek
-          unit

c)      Sarana Kesehatan
Jumlah Dokter Umum
-          orang
Jumlah Dokter Gigi
-          orang
Jumlah Dokter Spesialis Lainya
-          orang
Jumlah Paramedis
2 orang
Jumlah Dukun Terlatih
-          orang
Bidan Desa
1 orang
Ambulan
-          orang

            PRASARANA PENERANGAN
Listrik PLN
881 orang
Diesel
-
Lampu Minyak
-



PRASARANA PENDIDIKAN

Jenis Prasarana
Jumlah / Unit
Keseluruhan
Rusak
Baik
SLTA / Sederajat
-
-
-

SLTP / Sederajat
1
3
9

SD / Sederajat
2
-
2

TK
1
-
1

TPA
1
-
-

Jumlah Lembaga Agama
1
-
1

Jumlah Perpustakaan
-
-
-





















POTENSI SUMBER DAYA ALAM
DESA SALAWANA
A. POTENSI UMUM
                        LUAS DESA                                                  238.458 Ha
Tanah Sawah

Sawah irigasi teknis
159.984 ha
Sawah irigasi ½ teknis
25.556 ha
Sawah tadah hujan
4.490 ha


Tanah Kering

Tegal / ladang
-
Pemukiman
17.795 ha


Tanah Basah

Tanah rawa
-          ha
Pasang surut
-          ha


Tanah Perkebunan

Tanah perkebunan rakyat
-          ha
Tanah perkebunan Negara
-          ha
Tanah perkebunan swasta
-          ha


Tanah fasilitas umum

Kas desa
27.556 ha
Lapangan
1.000 ha
Perkantoran pemerintah
8.200 ha
Lainnya
1.887 ha


Tanah Hutan

Hutan Lindung
-          ha
Hutan Produksi
-          ha
Hutan Konversi
-          ha

B. ORBITASI
Berada di ibukota kecamatan
Ya Tidak /
Jarak ke Ibukota kecamatan
8 Km
Lama tempuh ke ibukota kecamatan
1/3 jam
Kendaraan umum ke ibukota kecamatan
Angkot / 0006
Jarak ke ibukota kabupaten
19 Km
Lama tempuh ke ibukota kabupaten
1 jam
Kendaraan umum ke ibukota kabupaten
Angkot / motor

C. IKLIM
Curah Hujan
-          mm
Jumlah Bulan Hujan
6 bulan
Suhu rata-rata harian
36
Tinggi tempat
-          mdl
Bentang wilayah
Datar

D. PERTANIAN
a)      Tanaman Pangan
1.  Luas tanam menurut komoditas pada tahun ini
Jagung
Ha
Ton/ha
Kacang kedelai
Ha
Ton/ha
Kacang tanah
Ha
Ton/ha
Kacang panjang
Ha
Ton/ha
Padi
190,130Ha
4Ton/ha
Ubi kayu
Ha
Ton/ha
Ubi jalar
Ha
Ton/ha
Cabe
Ha
Ton/ha
Bawang putih
Ha
Ton/ha
Bawang merah
24Ha
3,5Ton/ha
Tomat
Ha
Ton/ha
Sawi
Ha
Ton/ha
haKentang
Ha
Ton/ha
Kubis
Ha
Ton/ha
Mentimun
Ha
Ton/ha
Buncis
Ha
Ton/ha
Brocoli
Ha
Ton/ha
Terong
Ha
Ton/ha

2. Pemilikan lahan pertanian

Tidak memiliki
648RTP
Memiliki < 0,5 ha
335RTP
Memiliki 0,5-1,0 ha
49RTP
Memiliki > 1,0 ha
37RTP


3. Jenis dan Kesuburan Tanah

Warna tanah sebagian besar
Merah/kuning/hitam/abu
Tekstur
Lempungan
Kedalaman
0,49 m
Permasalahan kandungan
Tinggi besi/ gambut tinggi/ tidak ada


E. PETERNAKAN
Sapi                                                                       
-           Ekor
Kerbau
-          Ekor
Babi
-          Ekor
Ayam
  1025  Ekor
Bebek
     160 Ekor
Kuda
-          Ekor
Kambing
     176 Ekor

SEJARAH DESA SALAWANA

            Dikalangan penduduk wali kukun dan kampek, ada seorang pendatang yang sangat berpengaruh bernama alas (Bpk Alas). Sekitar tahun 1820 Bpk. Alas mencoba menebang sebagian pinggir hutan daerah tersebut, untuk dijadikan daerah penanaman padi huma yang kemudian mendirikan rumah disitu sehingga Bpk Alas memiliki rumah yang terpencil jauh dari wali kukun dan kampek.
            Karena Bpk. Alas itu orang yang berpengaruh, disegani dan dianggap sesepuh oleh masyarakat waktu itu, maka banyaklah orang wali kukun dan kampek yang pindah mengikuti bpk alas,  membuat rumah disekitar rumah bapak Alas. Akhirnya terjadilah sebuah kampung yang bernama SALAWANA.
·         Nama Asala Salawana
Disekitar hutan yang ditebang untuk dijadikan kampung dan daerah pertanian itu, ada sebatang pohon kelapa yang dibawahnya ada 3 buah batu yang dianggap keramat. Bapak Alas menamainya “LINGGA” karna batu itu bersinonim dengan kata “SELA”, Maka Bapak Alas dan pengikutnya menamakan daerah hutan dan disekitarnya itu “wanasela” yang berari wana = hutan dan sela = batu yang selanjutnya disebut “Selawana. Hal ini sudah menjadi kebiasaan orang dahulu sangat bangga bila mereka dapat menggunakan kata-kata jawa atau kawi sebagai kata-kata mutiara, maka akhirnya kampung tersebut dikenal dikenal dengan nama Salawana.
Karena perluasan kampung batu lingga berada ditengah-tengah kampung, dengan pohon kelapa yang hanya satu-satunya dikampung salawana. Agar batu keramat itu tidak terganggu oleh keramaian orang kampung dan anak-anak bermain, yang sering melanggar tata tertib, untuk penghormatan terhadap batu itu maka diambil suatu ide agar batu tersebut dipindahkan ketempat yang lebih aman ketempat yang lebih aman karena kampung wali kukun kosong maka batu itu dipindakhan kesana.
Pengurusan / pemeliharaan batu keramat tesebut ditugaskan seorang juru kunci dari wali kukun. Sampai jaman Jepang seorang keturunannya masih ada dan berlaku sebagai kuncen. Bernama Bpk Karsan, ia membuat rumah didekat batu Lingga jauh dari keramaian. Setelah Bpk Karsan meninggal tidak ada yang menggantikannya lagi.
Menurut cerita selain Bpk Alas ada seorang pendatang asal Kawung Luwuk Kecamatan Maja bernama Arfani ia masih saudara sepupu Bpk Alas sehingga di Desa ada dua orang tokoh berpengaruh. 
Berdirinya kampung Salawana diperkirakan tahun 1820’an ketika Bagus Rangin mengadakan pemberontakan terhadap Belanda (1925) pernah bersembunyi dihutan sekitar Salawana. Maka pasukan Belanda mencarinya, ada penduduk yang memberitahukan tempat persembunyian Bagus Rangin, sehingga ia terpaksa harus meninggalkan tempat itu. Dengan perasaan marah Bagus Rangin mencaci penduduk kampung Salawana bahwa orang orang Salawana ada orang yang syirik, pidik dan pengiri hati, walaupun kepada teman/saudara.
Beberapa tahun kemudian terjadi perselisihan antara Bpk Alas dan Arfani yang menimbulkan perkelahian selama seminggu. Dalam perkelahian itu Bpk Alas menderita luka-luka serta kalah, lalu ia pergi meninggalkan kampung dan anak istrinya pada waktu itu juga. Akhirnya yang tetap berpengaruh ialah Bpk Arfani.
·         Salawana Dipindahkan Oleh Jepang
Pada tahun 1942 Desa Salawana dipindahkan oleh pemerintah Jepang ketanah sawah Desa Jatiwangi kira-kira 3KM jauhnya dari tempat semula. Ketika itu yang menjadi Kuwu adalah Bpk Raksa Pernata.
Di Desa Salawana yag baru mengalami pergantian Kuwu yaitu Bpk Raksa Pernata diganti oleh Bpk Darmasasmita. Ketika Darma Sasmita ikut bergerilya berjuang melawan Belanda, rakyat Salawana dipaksa oleh pasukan Recomba memilih Kuwu baru degan pemilihan sistim gunduk, terpilih Bpk Surya sebagai kuwu / kepala desaa Salawana.
Setelah pemerintah Recomba bubar dan Bpk Darma Sasmita kembali ke desa, maka rakyat memilih kembali Bpk Darma Sasmita menjadi kuwu Desa Salawana.
·         Salawana Kembali Ke Kampung Lama (1951)
Suatu kejadian yang mengherankan bahwa secara masal timbul perasaan tidak betah bagi rakyat Salawana bertempat tinggal di tanah Jatiwangi, mreka lebih mencintai kampung yang lama yang telah disita oleh Jepang untuk dijadikan benteng pertahanan dan kubu-kubu tempat penyimpanan bahan bakar dan senjata perannya pada waktu itu kampung Salawana telah lama ditinggalkan oleh Jepang.
Rakyat Salawana mendesak ingin kembali pindah ke Kampung Salawana lama yang merupakan tanah warisan nenek moyangnya.
Secara psikologis memang suatu kewajaran apa sebabnya rakyat Salawana ingin kembali lagi ketempat semula :
1)      Masyarakat Salawana lebih mencintai tanah kelahiran yang merupakan hak miliknya sebagai warisan dari nenek moyangnya.
2)      Mendiami tanah Jatiwagi itu selalu terasa adanya suatu perasaan menumpang pada tanah hak orang lain yang bukan miliknya.
3)      Pindahnya ke tanah Jatiwangi itu bukan merupakan keinginan sendiri yang ikhlas melainkan suatu paksaan dari Jepang.
4)      Masyarakat Salawana selalu mendengar keluhan-keluhan manyarakat Jatiwangi yang kehilangan sebagian tanah sawahnya yang merupakan andalan untuk hidupnya.
5)      Masyarakat Salawana mawas diri bahwa masyarakay Jatiwangi memberikan tanah untuk dijadikan desa Salawana bukan karena niat yang ikhlas melainkan karena paksaan dari Jepang.
6)      Setelah Jepang tidak ada, masyarakat Jatiwangi merasa berhak untuk mendapatkan kembali tanahnya yang dijadikan kampong Salawana. Sehingga prustasi dari individu-individu masyarakat Jatiwangi dapat dirasakan semakin meningkat terhadap masyarakat Salawana.  Dalam hal ini masyarakat Salawana ingin menghindarkan diri dari kemungkinan yang tidak diinginkan akibat dari prustasi mereka.
7)      Masyarakat Salawana mempunyai keyakinan setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, dan Jepang sebagai penjajah sudah tidak mempunyai hak mutlak untuk mengambil kembali haknya yang telah disita oleh Jepang.
Inilah motif-motif yang menyebabkan masyarakat Salawana pindah kembali ke kampung semula. tetapi sangat disesakan semua tanah hak milik Salawana yang dulu disita Jepang sekarang masih belum dimiliki secara mutlak karena tanah tersebut dulu dikuasai Jepang sekarang dikuasai AURI.
rakyat telah berkali-kali usul dengan berbagai cara diantaranya melalui PT – PT agar status tanah tersebut menjadi hak milik rakyat semula, tetapi usulan itu merupakan jeritan dipadang pasir atau teriakan dipadang sahara sampai sekarang belum mendapat kejelasan yang diharapkan. Sampai kini masyarakat Salawana masih mendirikan rumah dan bangunan-bangunan desa di atas tanah AURI( Angkatan Udara Republik Indonesia). Disamping menganggap beberapa hektar sawah, juga dengan beberapa persyaratan menjadi beban.


Salawana, Sept 2006.







Post a Comment for "LAporan KNM Tita"